Text
Menelisik Pemikiran Islam
Menelisik Pemikiran Islam dalam tulisan ini adalah bagian penting yang penulis coba catat sebagai sebuah gemilang peradaban Islam. Setidaknya ada beberapa hal yang menjadi sumbangsih setelah terjadi pertentangan antara Ali sebagai khalifah dan Muawiyah yang pada saat itu tak mau mengakui kekhalifahan Ali adalah awal dari munculnya aliran-aliran yang pada saat perkembangannya membawa perubahan yang sangat besar dalam perkembangan Islam itu sendiri. Taassub yang berlebihan terhadap kelompok mereka, dan pengkultusan terhadap para pemimpinnya, berakhir dengan perubahan syariah yang sangat besar terhadap umat saat itu. Kemunculan ini sekali lagi ternyata pada akhirnya tidak hanya mempertahankan idealisme mereka sebagai golongan yang menganggap diri mereka adalah paling benar, tetapi ternyata sudah pada puncaknya dengan menganggap siapapun yang berseberangan dengan pendapat mereka adalah kafir.
Maka, munculah beberapa pemikir dalam mengaktualisasikan pemikiran tersebut dengan berbagai pola dan cara. Tokoh-tokoh tersebut muncul diberbagai daerah di penjuru dunia sebagai representasi gemilangnya pemikiran tersebut. Semuanya memiliki satu semangat dalam mengaktualisasikan pemikiran tersebut. Oleh karena itu, pemahaman yang benar terhadap Islam dan aspek yang ada pada-nya terkadang salah dipahami orang. Pada mula penyebarannya agama ini dipandang sebagai sesuatu yang aneh, radikal, dan tampak terbelakang sekali. Maka dalam memberikan pemahaman ini terhadap orang lain
diperlukan dua buah proses yang sangat penting yaitu: Memberikan informasi tentang pokok-pokok ajaran Islam yang univer-sal sehingga tidak ada anggapan atas bentuk persoalan keIslaman yang hanya dikuasai oleh segelintir manusia saja (mono Islam) dan menunjukkan universalitas gerakan-gerakan Muslim dan berbagai kebijakan yang lahir didalamnya seperti perbedaan pemikiran tentang wacana sosial, ekonomi, politik, dan penetapan hukum yang berbeda yang bertentangan antara aliran yang satu dengan aliran yang lainnya.
Dalam kehidupan sosial sering dijumpi istilah pergerakan sosial atau social movement. Gerakan sosial adalah upaya serius sekelompok manusia dalam suatu masyarakat yang besar, untuk mengubah pokok-pokok budaya baru yang dianggapnya lebih menguntungkan kehidupan bangsa tersebut di masa depan.
Suatu aktivitas sosial minimal perlu memiliki dua ciri penting untuk bisa dinamakan gerakan sosial yaitu: pertama, perubahan budaya yang dikehendaki haruslah menyeluruh dan menyangkut setiap kompo-nen budaya. Kedua; perubahan itu dilakukan oleh sekelompok masyarakat yang kokoh dan kompak interaksinya, dengan upaya yang serius dan profesional.
Bahkan di Indonesia, gerakan Islam tidak terlepas dari makna dasar tersebut. Kelompok sosial di Indonesia baru bisa dinamakan gerakan Islam jika memiliki ciri-ciri gerakan sosial sebagai berikut, yaitu transformasi budaya yang menyeluruh oleh kelompok yang kental dan berupaya serius. Maka akan tampak di sana beberapa kelompok yang mencoba dengan kebera-daannya menjadi sebuah gerakan sosial yang berbasis Islam dan pada akhirnya mampu menjadi kekuatan masa yang besar serta dapat menjadi penentu arah kebijakan negara Indonesia seperti Muhammadiyah, Nah-dlatul Ulama (NU), Persatuan Islam (Persis), Al-Isyad, dan sebagainya.
Mudah-mudahan catatan ini menjadi sumbangsih pembelajaran bagi penulis dan pembaca dalam kembali mengingat gemilang peradaban Islam yang begitu bersinar pada zamannya sehingga mampu memotivasi generasi selanjutnya.
Tidak tersedia versi lain