Perpustakaan Fakultas Ilmu Kesehatan

  • Beranda
  • Login Pustakawan
  • VC
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of BIBLIOSPIRITUAL : Menemukan Makna dalam Kata Terbaca
Penanda Bagikan

Text

BIBLIOSPIRITUAL : Menemukan Makna dalam Kata Terbaca

Asep Solikin - Nama Orang;

Konsep dasar logospiritual adalah berangkat dari dua dimensi yaitu logo terapi dan dimensi spiritual. Logoterapi (Logoteraphy) yang memiliki makna penggunaan teknik untuk menyembuhkan dan mengurangi atau meringankan suatu penyakit melalui penemuan makna hidup. Logoterapi bertugas membantu pasien menemukan makna hidup. Penggunaan spiritual sebagaimana awalnya adalah dengan mendekati sisi terdalam manusia dalam proses penemuan makna tersebut, sehingga pada akhirnya logospsiritual terapi prinsip dasarnya adalah kegiatan yang dilandasi oleh filsafat hidup dan wawasan mengenai manusia yang mengakui adanya dimensi kerohanian, disamping dimensi ragawi dan dimensi kejiwaan (termasuk dimensi sosial). Namun Frankl menyatakan bahwa spirituality atau Logoterapi sebagaimana tujuannya adalah mengajarkan bahwa manusia harus dipandang sebagai kesatuan raga-jiwa-rohani yang tak terpisahkan. Esensi adalah bagaimana pascakegiatan ini mampu meningkatkan potensi dan kualitas individu, seperti hasrat untuk hidup bermakna, hati nurani, kreativitas, rasa humor dan memanfaatkan kualitas-kualitas itu dalam terapi dan pengembangan kesehatan mental. Menurut Frankl, hakekat dari eksistensi manusia terdiri dari 3 faktor, yaitu:
Pertama; Spiritualitas. Spiritualitas adalah suatu konsep yang sulit dirumuskan, tidak dapat direduksikan, tidak dapat diterangkan dengan istilah–istilah material.

meskipun dapat dipengaruhi oleh dunia material, namun tidak dihasilkan atau disebabkan oleh dunia material itu. Merupakan suatu konsep yang sulit dirumuskan namun tidak dapat direduksikan dan tidak dapat diterangkan dengan bentuk-bentuk yang bersifat material, kendatipun spiritual dapat dipengaruhi oleh dimensi kebendaan. Namun tetap saja spiritualitas tidak dapat disebabkan ataupun dihasilkan oleh hal-hal yang bersifat bendawi tersebut. Istilah spiritual ini dapat disinonimkan dengan istilah jiwa. Manusia tidak dapat didikte oleh faktor-faktor non-spiritual seperti instink, kondisi spesifik, atau lingkungan.
Kedua; Kebebasan. Adanya suatu keadaan dimana manusia tidak didikte oleh faktor–faktor non spiritual, insting, warisan kita yang khusus atau kondisi lingkungan.
Kebebasan tidak dibatasi oleh hal-hal yang bersifat non spiritual, oleh insting-insting biologis, apalagi oleh kondisi-kondisi lingkungan. Manusia dianugerahi kebebasan oleh penciptanya, dan dengan kebebasan tersebut ia diharuskan untuk memilih bagaimana hidup dan bertingkah laku yang sehat secara psikologis. Individu yang tidak tahu bagaimana cara memanfaatkan kebebasan yang dianugerahkan Tuhan kepadanya, adalah individu yang mengalami hambatan psikologis atau neurotis. Individu yang neurotik akan menghambat pertumbuhan sekaligus pemenuhan potensi- potensi yang mereka miliki, sehingga akan mengganggu perkembangan sebagai individu secara penuh.
Ketiga; Tanggung jawab. Tidak cukup merasa bebas untuk memilih namun manusia juga harus menerima tanggung jawab terhadap pilihan tersebut. Logotherapy mengingatkan manusia terhadap tanggung jawab dengan
kalimat berikut, “Hiduplah seolah – olah anda hidup untuk kedua kalinya, dan bertindak salah untuk pertama kalinya kira – kira demikian anda bertindak sekarang.” Individu yang sehat secara psikologis menyadari sepenuhnya akan beban dan tanggung jawab yang harus mereka pikul dalam setiap fase kehidupannya, sekaligus menggunakan waktu yang mereka miliki dengan bijaksana agar hidup dapat berkembang ke arah yang lebih baik. Kehidupan yang penuh arti sangat ditentukan oleh kualitasnya, bukan berapa lama atau berapa panjang usia hidup. Keberadaan manusia akan menjadi sehat dan efektif jika faktor-faktor tersebut di atas dapat terealisasikan dengan baik dan benar dalam setiap tindakan yang dilakukan oleh individu.
Pada akhirnya seluruh upaya dan proses tersebut pada dasarnya cita-cita untuk sampai pada harapan seseorang untuk mendapatkan Fredom of will (kebebasan bersikap dan berkehendak), Will to Meaning (kehendak untuk hidup bermakna) dan Meaning of Life (makna hidup).


Ketersediaan
#
Perpustakaan Fakultas Ilmu Kesehatan 100 Ase b
E-202100005
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
100 Ase b
Penerbit
Tulungagung : Akademia Pustaka., 2020
Deskripsi Fisik
iv+ 298 hlm: 14 x 20,5 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-623-6704-19-6
Klasifikasi
100
Tipe Isi
e-book
Tipe Media
Digital
Tipe Pembawa
-
Edisi
--Cet.1,--
Subjek
filsafat
bibliospritual
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
  • BIBLIOSPIRITUAL : Menemukan Makna dalam Kata Terbaca
    e-book fdf
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan Fakultas Ilmu Kesehatan
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?